Potensi Kabupaten Cianjur sebagai Wilayah Baru Aglomerasi Jabodetabekjur | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Potensi Kabupaten Cianjur sebagai Wilayah Baru Aglomerasi Jabodetabekjur
Date: Friday, 26 April 2024

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, resmi masuk dalam kawasan aglomerasi dalam RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang disepakati dalam pembahasan tingkat satu di Badan Legislasi (Baleg) DPR. Ketentuan soal kawasan aglomerasi tertuang dalam Bab IX RUU DKJ. Pasal 51 ayat (1) menyebutkan bahwa kawasan aglomerasi dibentuk untuk mensinkronisasi pembangunan Jakarta dengan daerah sekitar.

Secara geografis, Kabupaten Cianjur terletak di sisi selatan Kabupaten Bogor. Kabupaten Cianjur juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat di sisi Timur, Samudera Hindia di sisi Selatan, dan Kabupaten Sukabumi di sisi Barat.

Salah satu alasan Cianjur masuk dalam aglomerasi karena menjadi catchment area, yakni wilayah yang tinggi dan menjadi daerah tangkapan hujan. Dengan demikian, wilayah ini harus ditata serta dijaga area hijaunya, jangan sampai dialihfungsikan menjadi pemukiman karena akan menurunkan serapan air hujan dan menyebabkan debit air meningkat. Sehingga, dampak banjir karena kiriman dari wilayah puncak dapat diminimalisir.

Berdasarkan topografinya, wilayah Cianjur Utara yang merupakan dataran tinggi terletak di kaki Gunung Gede dengan ketinggian sekitar 2.962 m di atas permukaan laut. Sebagian wilayah ini merupakan dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan perkebunan. Wilayah ini juga meliputi daerah Puncak dan Kota Cipanas yang menjadi wilayah kawasan wisata.

Setidaknya terdapat 156 daya tarik wisata yang ada di Cianjur. BPS (2024) menyebutkan 104 daya tarik wisata Cianjur merupakan wisata alam, 31 daya tarik wisata buatan, dan daya tarik budayanya sebanyak 21 ragam.

Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur memperlihatkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan terpantau sejak 2021. Pada periode itu, jumlah kunjungan wisatawan terdata sebanyak 1.718.517 orang dari target 1.543.949 orang atau sebesar 111,31%.

Pada 2022, dari target kunjungan sebanyak 1.908.581 wisatawan, jumlah kunjungan mencapai 2.204.991 orang atau sebesar 115,54%. Sementara pada 2023, dari target kunjungan sebanyak 2.065.021 orang, realisasinya mencapai sebanyak 2.658.273 orang atau 128,73%.

Dengan masuknya Cianjur dalam Aglomerasi DKJ, diharapkan dapat menjaga ekosistem wilayah aglomerasi, dengan pembagian peran yang proporsional, dan memahami bahwa keterkaitan antar wilayah dalam ekosistem wilayah aglomerasi adalah hal yang penting, untuk menjaga pembangunan berkelanjutan.

 

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber :

https://cianjurkab.bps.go.id  

https://www.cnnindonesia.com

https://finance.detik.com

Share:
Back to Blogs