Pertumbuhan Investasi Asing di Indonesia | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Pertumbuhan Investasi Asing di Indonesia
Date: Friday, 30 July 2021

Kondisi pasar properti di Indonesia masih menarik perhatian para investor asing. Nilai investasi yang cenderung masih lebih rendah dibandingkan negara asalnya menjadi salah satu daya tarik investor asing untuk memgembangkan investasi di nusantara. Dalam proses investasi, para investor asing tetap melibatkan pengembang lokal untuk mengetahui kondisi pasar secara detail dan mendapatkan pasar yang tepat di masyarakat Indonesia.

Investasi properti di Indonesia mengalami peningkatan pada kuartal I tahun ini. Nilai investasi mencapai angka Rp 29,4 Triliun pada sektor properti perumahan, perkantoran, serta kawasan industri. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi pada sektor properti perumahan, perkantoran, dan kawasan industri pada kuartail I 2021 meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada kuartal yang sama yang hanya sebesar Rp 17,8 Triliun.

Dari data yang tercatat oleh BKPM total realisasi investasi pada kuartal I 2021 mencapai Rp 219,7 Triliun, dimana angka tersebut meningkat 4,3 persen dari tahun 2020 pada kuartal yang sama sebesar Rp 210,7 Triliun, dan meningkat 2,3 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar Rp 214,7 Triliun. Diawal tahun 2021 nilai investasi penanaman modal asing mencapai 35,8 Juta USD atau sebesar Rp 519,9 Miliyar. Sepanjang kuartal I 2021 terdapat 497 proyek yang masuk kedalam penanaman modal asing.

Salah satu perusahaan pengembang lokal yang bekerja sama dengan investor asing membangun sebuah proyek properti dengan luas 2.600 Ha di kawasan Cikupa, Tangerang, Banten. Proyek properti yang akan dikembangkan berupa properti perumahan yang terdiri atas 6 kluster tematik hunian dan satu klaster ruko. Sebelumnya perusahan ini juga telah merilis dua klaster perumahan pada September 2020, dimana pengembangannya juga melibatkan investor asing yang sama.

Terdapat pula perusahaan lokal lainnya yang juga melibatkan dua investor asing dalam sebuah proyek perumahan seluas 370 Ha di kawasan Cakung, Jakarta.

Menurut hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia, penjualan properti residensial pada kuartal I 2021 mengalami peningkatan 13,95% dibandingkan dengan kuartal I 2020 yang mengalami penurunan hingga 20,95% yoy. Peningkatan penjualan properti residensial pada kuartal I tahun ini dipengaruhi oleh volume penjualan yang merata pada seluruh tipe rumah. Walaupun dari sisi harga menurut Indeks Harga Properti Residensial (IHPR), pada kuartal I 2021 pertumbuhan harga hanya sebesar 1,35% angka ini sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan pertumbuhan harga 1,43%.

Pertumbuhan pasar properti yang cukup baik menjadi salah satu pertimbangan investor asing untuk berinvestasi di pasar properti Indonesia. Disisi lain angka jumlah penduduk yang tinggi menjadi salah satu nilai investasi dalam pengembangan properti mengingat kebutuhan akan lahan properti juga semakin meningkat. Jumlah penduduk yang tinggi juga akan memberikan potensi return yang cukup besar bagi pengembang properti.

Penulis : Ajeng Dwifebrianti

Sumber:

www.kontan.co.id

www.bisnis.com

Share:
Back to Blogs