Pertimbangan Membeli Rumah dengan KPR atau Cash | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Pertimbangan Membeli Rumah dengan KPR atau Cash
Wednesday, 25 May 2022

Minat masyarakat Indonesia untuk memiliki hunian idaman tampaknya tak kunjung surut. Berdasarkan riset dari situs pencarian properti, minat konsumen untuk membeli properti mengalami peningkatan pada Semester I/2022. Bahkan, tiap 7 dari 10 responden mengaku berniat membeli rumah dalam satu tahun ke depan.

Calon pembeli rumah tatkala dihadapkan pada dua pilihan antara membeli rumah dengan melunasi secara langsung atau mengajukan cicilan dalam bentuk KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Kedua cara pembayaran ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga calon pembeli perlu menimbang kedua kemungkinan ini berdasarkan kemampuan dan keinginan mereka.

Tunai

Pembayaran secara tunai menghindari pembeli dari membayar bunga pinjaman dari pembelian properti. Rumah yang dibeli dengan cara tunai maka harganya tidak dikenakan bunga cicilan sama sekali dan tidak ada biaya administrasi.

Membayar dengan uang tunai juga sering kali lebih menarik bagi penjual, sehingga menempatkan pembeli pada posisi tawar yang lebih baik. Negosiasi dengan pengembang juga mungkin dilakukan oleh calon pembeli untuk menekan harga rumah dari nilai asli yang ditawarkan.

Pembelian rumah tunai juga memiliki keuntungan karena menciptakan proses pembelian rumah yang lebih mudah. Dengan ini, pembeli dan penjual dapat saling bergerak cepat dalam mencapai kesepakatan pembelian. Hal ini karena pembeli tidak harus melalui serangkaian prosedur cicilan.

Keuntungan besar dari membeli rumah secara tunai juga berkaitan dengan ketenangan pikiran pembeli. Pembeli tentunya tidak harus memikirkan cicilan dan melunasi hutang pembelian rumah. Bagi kebanyakan orang, cicilan rumah adalah tagihan bulanan terbesar dibanding kebutuhan lain. Sehingga apabila terdapat kesulitan keuangan yang berkaitan dengan pendapatan, mereka tidak perlu repot memikirkan alokasi pelunasan cicilan.

Namun, membeli rumah secara cash tak jarang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan uang, terutama bagi kalangan bawah hingga menengah. Terlebih lagi, Knight Frank Global Residential Cities Index menunjukkan rata-rata pertumbuhan harga tahunan rumah di Jakarta pada kuartal IV 2021 adalah 1,4%. Meningkatnya harga properti dan hunian dari tahun ke tahun tentu dapat berpengaruh pada daya beli masyarakat dalam membeli rumah.

Kredit Pemilikan Rumah

Tidak semua orang mampu untuk melunasi pembayaran rumah secara langsung. Sehingga KPR menjadi opsi lain bagi mereka yang ingin menyegerakan membeli rumah. Membeli rumah dengan KPR tentunya tidak perlu menyiapkan dana besar di awal. Pada umumnya pihak bank pemberi KPR hanya akan mengenakan biaya awal sebesar 30 persen dari harga rumah dan dalam bentuk uang tunai.

Sistem KPR juga menjamin kepemilikan dan legalitas rumah yang dijual. Ketika membeli rumah secara KPR, pembeli tidak perlu cemas dengan legalitas dari rumah tersebut. Hal ini berkaitan dengan pihak bank yang akan melakukan pengecekan terlebih dahulu pada pengembang properti, beserta semua berkas rumah yang akan dibeli. Pengecekan ini dilakukan oleh pihak bank melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Namun, membeli rumah dengan KPR juga membuat total harga rumah menjadi lebih mahal. Sebuah studi dari University of California San Diego tahun 2021 menemukan bahwa pembeli rumah dengan skema hipotek membayar rata-rata 11% lebih banyak daripada mereka yang membayar dengan uang tunai. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh situasi pasar properti saat ini dan lokasi rumah yang akan dibeli.

Dengan membeli rumah melalui skema KPR, calon pembeli harus siap terikat dengan cicilan biaya rumah selama waktu yang ditentukan. Umumnya pihak bank menawarkan jangka waktu KPR 5, 10, 15, hingga 25 tahun. Apabila sewaktu-waktu tidak dapat melanjutkan cicilan, maka terdapat risiko berupa penyitaan rumah.

Tiap calon pembeli tentunya memiliki kebebasan memilih antara dua kemungkinan di atas. Pertimbangan yang matang dan penghitungan risiko sebelum memutuskan membeli rumah menjadi hal yang esensial untuk mendapatkan kriteria rumah yang diinginkan.

Penulis: Dinda Amalia Ichsani

Sumber:

www.investopedia.com

https://papers.ssrn.com

www.rumah.com

www.99.co

www.pinhome.id

Share:
Back to Blogs