JAKARTA - Sepanjang Semester I tahun 2021, total permintaan ruang ritel di Jakarta turun dua persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sehingga luas ruang ritel yang terserap mencapai 3,8 juta meter persegi.
Sementara, total pasokan bertambah menjadi 4,8 juta meter persegi yang dipengaruhi oleh masuknya Pondok Indah Mall III ke pasar ritel pada April 2021.
Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengungkapkan, masuknya Pondok Indah Mall di bilangan Jakarta Selatan mendapat animo yang baik dari masyarakat.
Terlebih mal ini mengakomodasi kebutuhan pasar yang menginginkan experience dan konsep berbeda.
Sementara itu, tingkat okupansi mal di Jakarta masih belum beranjak di bawah 80 persen atau tepatnya 78,96 persen.
Angka okupansi ini turun 4 persen bila dibandingkan Semester II-2020 dan 8 persen bila dibandingkan Semester I-2020.
Pergerakan tenant yang masuk dan keluar ritel umumnya berasal dari sektor makanan dan minuman (FnB), fashion, toko buku dan hypermarket.
Untuk harga sewa ritel sendiri, masih tidak mengalami perubahan atau stagnan bahkan cenderung turun. Namun, pada beberapa kelas ritel harga sewa justru mengalami peningkatan.
Bila dilihat dari sebaran stok ritel baru, maka banyak yang datang dari area Jakarta Pusat dengan 43 persen.
Sementara di Jakarta Timur, ada 19 persen, Jakarta Barat 15 persen, Jakarta Selatan 13 persen dan Jakarta utara hanya 10 persen.
Sedangkan berdasarkan ritel-ritel eksisting, paling banyak terdapat di area Jakarta Selatan dengan angka 44 persen.
Dalam enam bulan terakhir ini, terdapat berbagai perubahan operasional ritel di Jakarta. Salah satunya yakni penerapan protokol kesehatan.
“Selama paruh pertama tahun ini, beberapa ruang ritel telah menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk melakukan vaksinasi baik untuk umum maupun dikhususkan bagi para pegawainya,” ujar Syarifah.
Selain itu, ritel-ritel juga sudah beradaptasi dengan mengadakan pemberlakuan protokol kesehatan.
Misalnya penyediaan stasiun hand sanitizer, robotic system untuk penyemprotan disinfektan termasuk hygiene theater.
Adaptasi lainnya yang dilakukan oleh ritel adalah menghadirkan exhibition hub di area lobi dengan free standing of pop up retailer.
Ini merupakan salah satu alternatif relayout dalam membuka akses untuk peritel bisa berinteraksi lebih cepat dengan konsumen.
Penulis: Masya Famely Ruhulessin
Sumber:
www.kompas.com