Penutupan Kantor Cabang Beberapa Bank, Berdampakkah ke Sektor Properti? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Penutupan Kantor Cabang Beberapa Bank, Berdampakkah ke Sektor Properti?
Date: Friday, 26 July 2024

Melalui survei yang dilakukan oleh OJK, ditemukan bahwa beberapa perbankan mengurangi jumlah kantor cabang yang dimilikinya. Menurut data dari Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah kantor bank di Indonesia per Maret 2024 tercatat sebanyak 24.243 unit, atau mengalami penurunan sebesar 733 unit dari 24.975 unit pada Maret 2023. Detailnya, bank BUMN telah menutup sekitar 483 kantor, dan bank swasta menutup sekitar 411 kantor.

Beberapa pakar menyebut bahwa hal ini merupakan dampak peningkatan pelayanan digital. Menurut salah satu direktur dari salah satu perbankan BUMN, disebutkan bahwa penutupan kantor cabang tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi optimalisasi serta transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan bank kepada nasabahnya.

Hal ini sejalan dengan kondisi digital banking yang semakin meningkat. Menurut salah satu lembaga survei, disebutkan bahwa di Asia Tenggara, pasar Bank Digital akan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam hal Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income) yaitu sebesar US$15,18 miliar pada tahun 2024. Dan pendapatan tersebut juga diprediksi akan meningkat sekitar 5,61% (untuk pertumbuhan dari tahun 2024 - 2029).

Melihat pertumbuhan Bank Digital dan pelayanan digital yang semakin meningkat, maka pihak perbankan perlu bersiap-siap terhadap penutupan kantor cabang yang diperkirakan akan berlanjut. Sementara itu, ruang kantor yang ditutup, berpotensi untuk alih fungsi.

Salah satu keberhasilan alih fungsi dari kantor perbankan sudah dilakukan di beberapa negara, seperti Chicago. Menurut salah satu konsultan properti, pada tahun 2019, sebanyak 19% dari kantor cabang yang ditutup di alih fungsikan sebagai restoran cepat saji, 17% dari kantor cabang itu dialihkan menjadi klinik kesehatan, dan hanya 7,5% yang tetap dimanfaatkan untuk kegiatan finansial.

Pengalihan fungsi menjadi restoran cepat saji dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya lokasi. Menurut konsultan properti tersebut, kantor cabang bank umumnya akan berada pada lokasi dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi dan dilengkapi oleh infrastruktur yang memadai. Sehingga, dapat dipastikan jumlah mobilitas pada area tersebut pun juga tinggi.

Jika Anda ingin berdiskusi mengenai opsi terbaik dalam pemanfaatan aset Anda, anda dapat menghubungi tim Strategic Consultancy dari Knight Frank Indonesia  melalui link berikut: https://kfmap.asia/contact-us/service/6/strategic-consultancy

 

Penulis: Lusia Raras

Sumber:

https://keuangan.kontan.co.id/

www.cnbcindonesia.com/

www.wealthmanagement.com

Share:
Back to Blogs