Panduan Kesehatan untuk Perjalanan di Masa Transisi | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Panduan Kesehatan untuk Perjalanan di Masa Transisi
Date: Friday, 19 June 2020

Melakukan perjalanan traveling, baik wisata ataupun bisnis saat ini menjadi terbatas karena adanya pandemi. Sebelum ini, masyarakat dapat melakukan perjalanan secara bebas. Padahal banyak sektor turunan yang tumbuh dari kegiatan wisata dan bisnis, seperti tumbuhnya sektor perhotelan, agen wisata, pusat perbelanjaan, usaha kuliner, dsb.

Bisnis wisata menjadi salah satu generator ekonomi, Pariwisata Indonesia yang telah memberikan kontribusi pendapatan negara sebesar Rp 229,5 Triliun, menyerap 12.7 tenaga kerja dan memberikan dampak turunan ekonomi kepada masyarakat lokal berupa pembukaan lapangan kerja. Secara keseluruhan, PDB dari sektor wisata menyumbang 10% untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

Sumbangan devisa dari sektor pariwisata terus meningkat. Pada 2018, devisa sektor pariwisata mencapai Rp 229,5 triliun atau meningkat 15,4 persen secara tahunan. Sementara penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata juga kian menanjak. Berdasarkan data Kemenparekraf, penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata mencapai 12,7 juta orang atau sekitar 10 persen dari total penduduk Indonesia yang bekerja.

Untuk itu, sebagai upaya memperbaiki sistem ekonomi nasional diantaranya melakukan pembukaan kembali destinasi wisata, maka saat ini pemerintah menerapkan sistem New Normal (Transisi). Berbagai penerapan protokol kesehatanpun dilakukan di berbagai tempat wisata, hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya penyebaran wabah dalam skala lebih besar atau munculnya  klaster baru. Dalam bidang pariwisata, protokol kesehatan yang diberlakukan saat ini, diantaranya:

  1. Hindari destinasi ramai
    Untuk mencegah terpapar Covid-19, ada baiknya untuk menghindari destinasi yang berpotensi menciptakan kerumunan. Ubahlah rencana wisata ke tempat yang relatif jarang dikunjungi agar tidak berdesak-desakan dengan wisatawan lainnya. Pastikan juga untuk merencanakan perjalananmu sesuai dengan kondisi terkini, dan pilihan wisata berkelanjutan (green tourism) menjadi opsi yang dapat dipertimbangkan.
  1. Cek Kesehatan
    Rutin memeriksa kesehatan diri. Selain melakukan pengecekan kesehatan secara rutin, kamu juga perlu memperhatikan asupan vitamin, istirahat dan tidur yang cukup di sela-sela liburan, serta pastikan kamu membawa obat-obatan pribadi. Jika perlu, bawalah termometer sepanjang liburan, agar suhu badanmu terpantau.
  1. Gunakan masker
    New normal tidak berarti kamu bisa menjalani kegiatan seperti dahulu kala. Penting mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker. Gunakan masker pada saat bertemu dengan orang lain dan ketika kondisi badan tidak fit seperti batuk dan bersin.
  1. Perhatikan kebersihan
    Ketika sedang bepergian akan ada banyak tempat umum yang akan didatangi dan tidak ada yang tahu, apakah tempat tersebut steril atau tidak. Maka dari itu kamu harus tetap memperhatikan kebersihan diri terutama tangan. Mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk mencegah virus untuk masuk ke dalam tubuh. Cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir jika memungkinkan atau kamu bisa juga dengan hand sanitizer. Perlu diingat bahwa cara mencuci tangan pun harus sesuai dengan standar yang ada, yaitu meliputi bagian dalam, punggung tangan hingga sela-sela jari.

Pandemi memang membahayakan, namun kita dapat meminimalkan risiko pandemi dengan menerapkan tips di atas untuk berwisata ataupun dalam melakukan perjalanan bisnis. Sehingga tercapai kondisi masyarakat yang tetap aman, sehat dan produktif.

Penulis : Niar

Sumber:

https://www.seva.id/

https://www.cnnindonesia.com/

Share:
Back to Blogs