Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap olahraga yang mendukung kesehatan holistik terus meningkat. Aktivitas seperti yoga dan pilates kini bukan hanya tren sesaat, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, khususnya bagi generasi urban yang sadar akan pentingnya kesehatan fisik dan mental.
Fenomena ini mendorong pertumbuhan pesat studio yoga dan pilates, tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali, tetapi juga mulai menjalar ke kota-kota satelit dan kawasan residensial baru. Menariknya, tren ini juga mulai mempengaruhi arah pengembangan properti. Wellness center kini tidak lagi sekadar fasilitas pendukung dalam suatu kawasan hunian, melainkan menjadi daya tarik utama dalam investasi properti.
Menurut salah satu lembaga riset, nilai pasar global studio yoga dan pilates pada tahun 2024 diperkirakan mencapai USD 11,6 miliar dan akan melonjak menjadi USD 15,6 miliar pada tahun 2032, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 6%.
Sementara itu di Indonesia, pasar yoga dan pilates selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan sekitar 12%(yoy). Salah satu platform olahraga digital bahkan mencatat bahwa pemesanan kelas pilates pada tahun 2024 naik hingga 84% dibandingkan tahun sebelumnya.
Melihat tren ini, para pengembang mulai menjadikan konsep wellness living sebagai nilai tambah dalam proyek-proyek properti mereka. Fasilitas seperti studio yoga, ruang meditasi, taman refleksi, hingga jalur jogging kini semakin sering ditemukan dalam kawasan hunian. Properti yang mengusung pendekatan gaya hidup sehat dinilai lebih menarik bagi segmen pasar muda dan keluarga yang peduli terhadap health dan well-being.
Laporan dari salah satu lembaga internasional di bidang kesehatan dan kebugaran global mengungkapkan bahwa nilai industri real estat berbasis wellness secara global telah melonjak dari USD 225 miliar pada 2019, menjadi USD 438 miliar pada 2023. Bahkan, diproyeksikan akan mencapai USD 913 miliar pada tahun 2028. Hal ini menandakan bahwa wellness center bukan hanya sebuah fasilitas gaya hidup, tetapi juga peluang investasi jangka panjang yang menjanjikan.
Namun tentu saja, membangun wellness center dalam kawasan properti memerlukan investasi yang tidak sedikit, baik dari sisi desain, operasional, maupun sumber daya manusia. Meski demikian, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, fasilitas ini menjadi nilai jual yang semakin kuat. Bahkan, diketahui bahwa properti dengan konsep wellness mampu memiliki harga jual 10%–20% lebih tinggi dibandingkan properti serupa yang tidak mengusung konsep tersebut.
Dengan demikian, wellness center kini menjadi bagian dari strategi pengembangan properti dan instrumen investasi yang menjanjikan di masa depan. Dengan prospek pertumbuhan pasar yang kuat, inilah saatnya pelaku industri mempertimbangkan pendekatan well-being sebagai inti dari pengembangan hunian dan kawasan komersial masa depan.
Penulis : Alivia Putri Winata
Sumber :
https://hijau.bisnis.com/
https://www.infinitivedataresearch.com/
https://www.fortuneidn.com/