Beberapa waktu belakangan ini, santer terdengar beberapa rumah mewah atau premium di kawasan elit Jakarta dijual dengan harga di bawah standar dan terkesan obral. Anggapan tersebut muncul dikarenakan penurunan harganya mencapai 30% bahkan lebih. Fenomena ini pada dasarnya telah terjadi di awal pandemi. Harga di bawah rata-rata terjadi karena pemilik memerlukan dana segar dalam tempo singkat/ cepat.
Sejak awal pandemi, transaksi rumah mewah atau premium memang melambat dibanding segmen lainnya. Penurunan harga yang sangat tinggi atau harga jual yang berada di bawah rerata harga pasar umumnya case by case basis atau tidak seragam terjadi pada satu area. Rumah mewah di pasar primer atau branded residential umumnya masih menahan harganya di nilai tertentu, sementara di pasar sekunder harga jual memang dapat terkoreksi mencapai 20% bahkan lebih.
Namun jika menilik lebih dalam lagi, minat akan rumah premium sebetulnya masih ada. Global Buyer Survey 2021 yang dipublikasikan Knight Frank Global menyebutkan bahwa 44% responden Asia memiliki preferensi dalam membeli hunian premium atau hunian mewah. Sinyal ini menjadi indikasi awal ada potensi minat dari konsumen. Temuan ini terungkap diikuti dengan momentum tingginya penawaran rumah mewah dengan harga dibawah rata-rata pada umumnya.
Kondisi ini pun menjadi celah kesempatan untuk investor. Mereka mendapatkan pilihan produk dengan harga menarik di tengah pertumbuhan indeks harga rumah premium di Jakarta yang masih positif, yaitu berkisar 1,2%. Indeks maupun harga penjualan dapat kembali naik di periode berikutnya mengingat tren pandemi yang mulai menurun, dengan pemulihan ekonomi yang perlahan terlihat.
Dengan meredanya pandemi, kegiatan akan kembali aktif sehingga kota kembali menjadi titik pusat aktivitas bisnis. Hal ini mendorong konsumen untuk kembali ke wilayah perkotaan dalam mencari hunian. Berdasarkan Global Buyer Survey 2021, rumah di perkotaan yang diminati adalah rumah dengan kualitas udara yang baik, dekat dengan ruang terbuka hijau/taman bermain, sarana keamanan, sarana kesehatan, dengan akses terbaik. Rumah premium umumnya mampu menjawab kebutuhan ini.
Berdasarkan tren transaksi rumah mewah, sebaran rumah mewah di Jakarta tersebar di Senayan, Permata Hijau, Pondok Indah, Kebayoran Baru, Kemang, Cilandak, Kembangan, Cempaka Putih, Kelapa Gading, Cengkareng, Taman Sari, dan Penjaringan. Serpong dan Serpong Utara juga menjadi wilayah premium di sekitaran Jakarta.
Penulis : Muhamad Ashari
Sumber:
www.knightfrank.com