Kondisi Terbaru Apartemen Sewa di Tahun 2021 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Kondisi Terbaru Apartemen Sewa di Tahun 2021
Friday, 6 August 2021

Adanya beberapa kebijakan terkait dengan kondisi pandemi saat ini membuat banyak sektor juga menerima dampaknya, termasuk properti.

Apartemen sewa misalnya, terdapat beberapa dinamika yang muncul disepanjang pandemi ini.

Developer pun berusaha untuk tetap bertahan dengan berbagai macam srategi guna mempertahankan eksistensinya di pasar. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Knight Frank Indonesia pada Kamis, 5 Agustus 2021 saat Konferensi Pers Jakarta Property Highlight 2021.

Sebut saja semester pertama tahun 2021 ini, apartemen sewa masih bertahan dengan jumlah pasokan sebesar sekitar 8.978 unit yang beredar di pasar properti tanpa adanya penambahan. Padahal, jika melihat future supply di tahun ini terdapat sedikitnya sekitar 1.172 unit apartemen sewa yang akan dibuka.

Melihat kondisi ini, tentu muncul kemungkinan bahwa unit tersebut akan mulai dibuka pada semester kedua tahun 2021.

Pelemahan ini terrefleksi pada nilai okupansi dimana tingkat penyewaan mengalami penurunan 3,4% (HoH) dari semester kedua tahun 2020. Informasi ini didasari karena adanya fenomena beberapa ekspatriat yang memilih untuk kembali ke negara asal masing-masing.

Tren staycation dari konsumen lokal turut berkontribusi dalam proses survival apartemen sewa.  Selain juga didukung dengan kontrak panjang para pekerja asing yang masih berjalan yang umumnya menjadi pendongkrak kondisi okupansi apartemen sewa saat ini.

Namun tentu masih terdapat optimisme jika melihat masih adanya kenaikan pada okupansi bila dibandingkan denga periode lalu meskipun hanya sebesar 0,6%. Syarifah Syaukat selaku Senior Research Advisor dari Knight Frank Indonesia juga menuturkan bahwa permintaan paska pandemi akan meningkat secara bertahap dengan melihat tingkat keberhasilan vaksinasi serta turunan implementasi akses pekerja asing.

Selain itu, fenomena lain yang muncul adalah pemberlakuan kebijakan kebersihan dan teknologi yang ditandai dengan sertifikat CHSE. Hal ini mencakup pembersihan unit menggunakan desinfektan, adanya pemeriksaan suhu tubuh, serta kewajiban menunjukkan hasil negatif dari tes swab untuk dapat masuk ke dalam apartemen sewa.

Penulis : Muthia

Sumber:

Knight Frank Indonesia

Share:
Back to Blogs