Kondisi Ekonomi Kuartal Kedua 2020 dari Perspektif Data Statistik | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Kondisi Ekonomi Kuartal Kedua 2020 dari Perspektif Data Statistik
Date: Friday, 7 August 2020

Data statistik yang dikeluarkan minggu ini oleh BPS menunjukan koreksi pertumbuhan ekonomi yang cukup dalam dari prediksi sebelumnya yang telah disampaikan oleh beberapa kementerian, yaitu berada pada -5,32% (yoy). Namun di tengah pertumbuhan beberapa negara mitra gadang Indonesia di dunia, kontraksi yang terjadi di Indonesia tidak sedalam yang terjadi di Tiongkok, Amerika Serikat, Singapura, Hongkong dan Uni Eropa.

Berdasarkan data PDB menurut lapangan usaha, saat ini secara umum ada beberapa lapangan usaha yang masih bergerak positif (yoy), diantaranya sektor pertanian (92,19%), infokom (10,88%), jasa keuangan (1,03%), jasa pendidikan (1,21%), real estat (2,3%), jasa kesehatan (3,71%) dan pengadaan air (4,56%). Namun perlu diketahui bahwa pergerakan positif ini masih berada di bawah dari kondisi tahun sebelumnya, kecuali sektor infokom yang meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini memang sejalan dengan peningkatan belanja iklan, trafik internet dan peningkatan jumlah pelanggan internet di tengah proses working from home (wfh) dan school from home (sfh).

Fluktuasi terjadi tidak hanya di kwartal ini, tetapi telah terjadi pada kwartal sebelum ini. Berdasarkan data kwartal sebelum ini, PDB yang tumbuh positif hanya terjadi di sektor pertanian (16,24%), infokom (3,44%) dan pengadaan air (1,28). Sedangkan sektor transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum, serta jasa lainnya merupakan tiga sektor yang mengalami koreksi terdalam di kwartal ini. Sektor pertanian menunjukan performa yang positif dan bergerak meningkat dari kontraksi yang terjadi di kwartal sebelumnya, terutama untuk komoditas tanaman pangan.

Seperti kita ketahui bahwa PDB Pulau Jawa berkontribusi dominan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, hal inipun masih terjadi di kwartal ini yang mencatatkan 58,55% kontribusi PDB Pulau Jawa terhadap total perekonomian nasional. Namun, pada kwartal ini, pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa harus mengalami koreksi sebesar -6,69%, atau koreksi terbesar dari seluruh Pulau di Indonesia.

Secara keseluruhan, berdasarkan rekam jejak data statistik di bulan Juni 2020 terungkap bahwa, telah terjadi peningkatan atau pergerakan ke arah yang lebih positif dari bulan sebelumnya, terutama dari sektor transportasi dan pengangkutan, meski pergerakan ini masih jauh dari kondisi normal yang terjadi tahun sebelumnya. PSBB disebutkan sebagai salah satu yang menyebabkan perlambatan ekonomi, semoga program pemulihan ekonomi nasional, mampu bergulir cepat dan menjawab kebutuhan perbaikan saat ini.

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber :

BPS, Berita Resmi Statistik, Agt 2020

https://finance.detik.com/

Share:
Back to Blogs