Komitmen Jakarta Menjadi Kota Hijau Berkelanjutan | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Komitmen Jakarta Menjadi Kota Hijau Berkelanjutan
Friday, 30 September 2022

Green City adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial, dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni tidak hanya bagi generasi sekarang, namun juga generasi berikutnya.

Green City bertujuan untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan dengan kombinasi strategi tata ruang, strategi infrastruktur, dan strategi pembangunan sosial.

Terdapat beberapa elemen aplikatif dalam green city diantaranya adalah green planning and design, green open space, green waste, green transportation, green water, green energy, green building, dan juga green community.

Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen untuk dapat menjadi kota yang sehat dan berkelanjutan sehingga seluruh elemen kehidupan dapat bersinergi. Beberapa program dan capaian yang mendukung green city Jakarta antara lain :

1. Green Open Space

Ruang terbuka hijau adalah salah satu elemen terpenting kota hijau. Ruang terbuka hijau berguna dalam mengurangi polusi, menambah estetika kota, serta menciptakan iklim mikro yang nyaman. Hal ini dapat diciptakan dengan perluasan lahan taman, koridor hijau dan lain-lain. Terbukti sejak 2018, sebanyak 428 taman kota dan 29 hutan kota berhasil direvitalisasi dan menjadi ruang public yang lebih nyaman.

2. Green Transportation

Green transportation adalah transportasi umum hijau yang fokus pada pembangunan transportasi massal yang berkualitas. Green transportation bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, penciptaan infrastruktur jalan yang mendukung perkembangan transportasi massal, mengurangi emisi kendaraan, serta menciptakan ruang jalan yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda

Pembangunan transportasi massal dilakukan dengan penambahan pilihan moda transportasi umum seperti MRT dan LRT yang dioperasikan sejak 2019. Sejauh ini sepanjang 16 km jalur MRT dan 5,8 km jalur LRT sudah beroperasi. Selain itu, pembangunan integrasi antar dan intermodal juga berhasil dibangun di 9 titik simpul.

Upaya pengurangan emisi tidak hanya dilakukan dengan pembangunan transportasi umum, melainkan juga dengan mengakomodasi jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. Tidak tanggung-tanggung, Pemprov Jakarta bahkan membangun sepanjang 241 km trotoar dan 103 km jalur sepeda. Dengan mendesain ulang trotoar yang ramah pejalan kaki, maka akan meningkatkan minat orang untuk berjalan kaki dan dengan jalur sepeda yang baik, bisa mendorong masyarakat tak memakai kendaraan bermotor.

Berkat upaya dan program yang sudah dilakukan, Jakarta berhasil menurunkan emisi gas efek rumah kaca hingga 26% dan ditargetkan tembus 30% pada tahun 2030. Selain itu, di tengah kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta juga dianugerahi Sustainable Transport Award pada tahun 2021.

Dengan capaian-capaian tersebut, diharapkan pola hidup masyarakat Jakarta dapat beralih dari car oriented menjadi public transport oriented.

 

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber:

bappeda.bandaacehkota.go.id

rendahemisi.jakarta.go.id

www.forestdigest.com

 

Artikel Terkait:

Pemanfaatan Konsep ESG dalam Dunia Properti

Share:
Back to Blogs