Knight Frank : Sejumlah Subsektor Properti akan Rebound di Tahun 2022 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Knight Frank : Sejumlah Subsektor Properti akan Rebound di Tahun 2022
Date: Friday, 24 December 2021

Jakarta - Knight Frank Indonesia dalam survei ‘Property Outlook 2022’ memprediksi bahwa kondisi perekonomian nasional akan membaik di tahun 2022, termasuk sektor properti yang diprediksi akan tumbuh lebih positif.

Untuk subsektor properti di tahun depan, sektor industri dan logistik memiliki proyeksi paling positif, dimana sebanyak 42% responden mengatakan akan mengalami perbaikan yang kuat dan 47% akan membaik secara perlahan.

Sektor ritel juga diprediksi akan rebound tahun depan (57%), diikuti dengan sektor residensial (54%). Namun, di tengah optimisme tersebut sektor perkantoran diprediksi masih akan menghadapi beberapa tantangan dengan pertumbuhan yang terbilang masih stagnan (50% responden). Sedangkan sektor residensial dan industri serta logistik akan meraih pencapaian terbaik, di mana masing-masing meraih suara sebesar 57% dan 54% dari total responden.

“Beberapa tren peluang yang akan mewarnai adaptasi strategi bisnis di sektor properti tahun depan. Di antaranya adalah ekspansi data center, transformasi digial, sektor kreatif dan inovasi, logistik dan fulfillment center, preferensi rumah tapak yang masih menjadi favorit, dan dukungan sistem pembayaran properti,” tulis Knight Frank dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (24/12).

Adapun temuan survei Knight Frank Indonesia sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Knight Frank Asia Pasifik melalui publikasi ‘Asia Pacific Outlook Report 2022: Optimism and Oportunities Ahead’. Dalam publikasi tersebut, pasar properti Asia Pasifik diprediksi akan rebound di tahun depan.

Dalam publikasi tersebut juga mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat dua subsektor properti yang diprediksi terus memiliki performa yang prospektif di tahun depan, yaitu subsektor residensial dan logistik. Dengan angka pertumbuhan residensial diprediksi mencapai 2% di 2022.

Tingginya biaya transportasi dan semakin dibutuhkannya stabilisasi rantai pasokan akan mendorong potensi penambahan fasilitas logistik. Implikasinya adalah perkiraan pertumbuhan harga sewa ruang logistik hingga 2-3% sehubungan dengan pasokan ruang logistik yang masih sedikit jika dibandingkan angka permintaannya yang terus tinggi.

“Indonesia diprediksi sebagai salah satu dari 14 negara di Asia Pasifik yang akan mengalami peningkatan permintaan ruang logistik dengan catatan pandemi dapat terus terkendali, serta konsistensi program pemulihan ekonomi dan vaksinasi terus berjalan,” jelas Knight Frank.

Selanjutnya, dengan indikasi positif dari temuan lokal dan regional terkait prediksi pertumbuhan sektor properti, maka optimisme dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan diperlukan untuk meraih peluang dan mencapai performa optimal properti di tahun depan dan berikutnya.

Penulis: Silvia Monty

Sumber:

www.propertiindonesia.id

Share:
Back to Blogs