Keunggulan Brebes Sebagai Spot Industri | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Keunggulan Brebes Sebagai Spot Industri
Date: Wednesday, 19 August 2020

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus menyiapkan sejumlah Kawasan Industri Terpadu (KIT) yang akan dilengkapi infrastruktur penunjang kegiatan bisnis baru. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah mengusulkan pembangunan sebanyak 27 kawasan industri baru.

Selain KIT Batang, lima pengembangan KIT lainnya telah diusulkan masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) periode 2020 sampai 2024. Kelima proyek tersebut yakni Kawasan Industri Brebes di Jawa Tengah, Kawasan Industri Takalar di Sulawesi Selatan, Kawasan Industri Tanjung Enim di Sumatera Selatan, serta dua area industri potensial di Maluku Utara, yaitu Teluk Weda dan Pulau Obi.

Kawasan Industri Brebes (KIB) yang berada di bawah pengelola Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sudah masuk fase finalisasi masterplan. Bahkan, sudah sampai pada tahap persiapan dokumen pengadaan tanah untuk pengajuan peninjauan lokasi awal ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Total alokasi lahan KIB mencapai 3.976 hektare yang meliputi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bulukumba, Losari dan Tanjung. Lokasi yang direncanakan sebagai KIB tersebut sudah ada sejumlah infrastruktur pendukung. Di antaranya Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Nasional Pantura Cirebon-Semarang, Jalan Nasional Tengah Pejagan-Prupuk, Jalan Lingkar Utara Brebes-Tegal, dan Pelabuhan Tegal dan Cirebon.

Kawasan ini akan dibuat menjadi kota mandiri yang ramah lingkungan dan investasi, yang ditargetkan terdiri dari beberapa klister meliputi kawasan industri tekstil dan produk tekstil, kulit dan alas kaki, makanan dan minuman, industri mebel, farmasi dan alat kesehatan.

Brebes memiliki keunggulan dengan lokasinya yang strategis. Lokasi yang dijadikan kawasan industri Brebes adalah kawasan yang dilewati oleh jalur kereta api aktif, jalur Pantura dan dekat dengan akses tol Trans Jawa. Selain itu, sistem perizinan di Jawa Tengah juga sudah sangat baik. Pada tahun 2019 PTSP provinsi Jawa Tengah mendapatkan predikat terbaik sehingga menjadikan propinsi Jawa Tengah pro investasi.

Tren relokasi pabrik yang masuk ke Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) terus meningkat seiring semakin masif investor yang telah menyatakan minatnya pindah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah. Salah satu faktor pendorong pindahnya industri padat karya ke KIW adalah persoalan UMR Jawa Tengah yang lebih kompetitif.

Direktur Operasional PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Ahmad Fauzie Nur menjelaskan, untuk Kawasan Industri Brebes, progress tetap berjalan, bahkan master plan tinggal finalisasi dan paparan ke kementerian BUMN, feasibility study atau FS finalisasi, Amdal masih proses melengkapi dokumen kerangka acuan serta Amdalalin sedang berproses. Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Brebes berjalan lancar dan sangat intens.

Selama pandemi ini dampak ekonomi mempengaruhi iklim investasi kawasan. Solusi yang dilakukan adalah memberikan kemudahan cara pembayaran pembelian tanah dan penundaan kenaikan tarif serta reschedulling angsuran piutang, promosi marketing gencar melalui iklan media online, dan berbagai strategi jemput bola.

Melalui kemudahan-kemudahan tersebut diharapkan dapat menarik investasi dari perusahaan yang berencana merelokasi pabriknya ke Indonesia.

Penulis : Miranti Paramita

Sumber :

https://radarsemarang.jawapos.com/

https://republika.co.id/

https://mediaindonesia.com/

https://www.cnbcindonesia.com/

https://jateng.tribunnews.com/

Share:
Back to Blogs