Gambaran Singkat terkait Audit Listrik pada Gedung | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Gambaran Singkat terkait Audit Listrik pada Gedung
Date: Friday, 28 May 2021

Fasilitas dalam suatu bangunan atau gedung umumnya memiliki umur atau masa berlaku. Untuk dapat memperpanjang penggunaan fasilitas dalam suatu bangunan, maka diperlukan perawatan atau maintenance. Perawatan terhadap fasilitas atau manajemen fasilitas ini menurut ISO 41000 merupakan fungsi organisasi yang mengintegrasikan SDM, tempat, dan proses dalam lingkungan yang dibangun dengan tujuan meningkatkan kualitas dan produktivitas inti bisnis.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan perawatan fasilitas bangunan atau gedung, diantaranya :

  1. Mengaudit pemakaian energi
  2. Periksa Aliran Listrik dan Alarm serta Perbaiki Perlengkapan yang Rusak
  3. Kurangi resiko kerusakan bangunan dan hama
  4. Menggunakan aplikasi atau software untuk proses audit

Pemakaian energi menjadi salah satu yang perlu diperhatikan dalam perawatan fasilitas bangunan. Untuk memonitor sekaligus mengevaluasi pemakaian energi dan fungsi operasional fasilitas energi dalam suatu bangunan, maka diperlukan proses audit listrik.

Audit listrik yang dimaksud adalah menghitung besarnya konsumsi energi listrik pada bangunan gedung, sehingga dapat diidentifikasi cara untuk proses penghematannya, sekaligus memastikan komponen listrik beroperasi sesuai standar, aman dan tidak memiliki risiko yang merugikan dalam pemanfaatan fungsi Gedung secara umum. Berikut ini proses yang umumnya dilakukan dalam audit listrik pada sebuah Gedung,

  1. Pengumpulan data

Pengumpulan data terdiri dari pengumpulan data desktop, lapangan, dan crosscheck data antar kedua cara pengumpulannya. Dalam hal ini data yang dikumpul harus akurat sehingga dalam proses perhitungan tidak terjadi kesalahan.

  1. Pembagian beban akhir penggunaan

Setelah proses crosscheck, sudah dapat dibagi antar total energi yang digunakan dan berapa energi utama yang dijalankan di gedung tersebut. Pembagiannya dapat berdasarkan konsumsi energi bulanan, harian, dan jam serta berdasarkan kebutuhan seperti penerangan, pompa air, pendingin udara, dan lain-lain.

  1. Analisa konservasi energi

Analisa selanjutnya yaitu konservasi energi dengan mengklasifikasikan 3 kategori yaitu tanpa/ukuran biaya rendah, ukuran biaya menengah, dan ukuran biaya tinggi. Kategori dapat ditentukan dari Analisa pasokan listrik utama gedung, system pendingin udara, system pencahayaan, dan penggunaan elektronik lainnya.

  1. Pelaporan hasil audit

Langkah terakhir dengan melakukan pelaporan hasil audit. Pelaporan ini dibuat berdasarkan 3 langkah diatas.

Dalam prosesnya, audit listrik membutuhkan ketelitian dalam detail tahapannya. Ketajaman hasil dari setiap tahapan pelaksanaan, akan mengantar pada efektifitas dan efisiensi energi dalam operasional bangunan atau gedung. Untuk diskusi lebih lanjut terkait audit listrik pada bangunan atau gedung, Anda dapat menghubungi https://kfmap.asia/contact-us/service/4/property-and-engineering-services

Penulis : Muthia

Sumber : 

www.hellonimbly.com

www.ipqi.org

www.sewatama.com

Share:
Back to Blogs