Frekuensi Belanja Online Indonesia Lima Besar Dunia, 40 Persen Per Minggu | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Frekuensi Belanja Online Indonesia Lima Besar Dunia, 40 Persen Per Minggu
Tuesday, 24 August 2021

JAKARTA - Berlangsungnya pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ini membuat pemasukan di sektor ritel menjadi terganggu.

Terlebih, pemerintah memberlakukan pembatasan wilayah yang mengharuskan mal dan pusat perbelanjaan tutup.

Meskipun babak belur, ternyata sektor ritel masih bisa bertahan dengan memanfaatkan penjualan melalui sistem online.

Hal ini disampaikan Knight Frank Indonesia dalam konfrensi pers kilasan properti Semester 1 tahun 2021 terkait Sektor Ritel dan Kawasan Industri, Selasa (24/8/2021).

Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan berdasarkan publikasi yang disampaikan oleh Knight Franks Asia Pasifik, Indonesia masuk dalam lima besar negara yang memiliki frekuensi belanja online terbesar secara global.

“Indonesia berada di posisi kelima sebagai negara dengan frekuensi belanja online yang tinggi dalam seminggu dan berada di kisaran 40 persen konsumen,” ujar Syarifah.

Angka ini naik dari angka konsumen belanja online tahun lalu yang hanya berkisar di angka 22 persen setiap minggu, atau naik lima persen dari angka tahun lalu.

Sementara itu, China berada di posisi pertama yang memiliki konsumen dengan tingkat belanja online paling tinggi dari 13 negara yang disurvei. 

Selain belanja online, stand alone retail juga menjadi salah strategi pada masa pandemi. Ritel stand alone sendiri merupakan ritel yang memiliki gerai di atas lahan komersial sendiri.

Seperti diketahui sebelum adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti sekarang, pada Semester I-2021 terjadi penutupan mal/pusat perbelanjaan di berbagai wilayah dengan tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi.

Tentunya ritel harus menggenjot penjualan via online agar membuat rantai pasok produk mereka tetap berjalan sehingga ada pemasukan yang didapatkan. 

Setelah angka kasus mulai menurun, perlaha-lahan pemerintah mulai melakukan relaksasi. Salah satunya dengan mengizinkan toko di mal/pusat perbelanjaan melayani penjualan online dengan maksimal tiga orang pegawai setiap toko.

Kemudian, mulai 10 Agustus 2021, pemerintah melakukan uji coba pembukaan mal/pusat perbelanjaan di uji coba di beberapa empat daerah PPKM Level 4 yakni DKI Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.

Jumlah daerah yang bisa membuka mal bertambah menjadi 20 daerah satu pekan kemudian, setelah angka infeksi Covid-19 di daerah PPKM Level 4 mulai terkendali dalam periode 4-23 Agustus 2021.

Penulis: Masya Famely Ruhulessin

Sumber:

www.kompas.com

Share:
Back to Blogs