Dominasi dan Preferensi Milenial pada Hunian Ramah Lingkungan

Friday, 4 July 2025

Hunian berkonsep ramah lingkungan semakin disasar pengembang properti, hal ini ditunjukan dengan semakin berkembangnya konsep perumahan yang berfokus pada keberlanjutan. Berkembangnya konsep hunian eco-living yang diminati oleh milenial didorong oleh semakin meningkatnya kesadaran akan lingkungan dan efisiensi energi yang diprediksi akan mendominasi pasar properti di Indonesia. 

Konsep hunian hijau atau ramah lingkungan biasanya memiliki karakteristik yang berbeda dari hunian biasa. Biasanya ruang-ruang hunian ramah lingkungan dibangun dengan konsep sederhana dengan desain minimalis yang fungsional, material ramah lingkungan dan memiliki green area di sekitar hunian. Konsep hunian yang ramah lingkungan tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, namun juga terhadap penghuninya. Hunian ramah lingkungan ini mengurangi konsumsi energi dan air dalam jangka panjang dengan penggunaan panel surya dan penggunaan teknologi smart home system. 

Knight Frank Indonesia mencatat bahwa lebih dari 60% milenial memilih rumah berdasarkan faktor berkelanjutan. Generasi milenial memiliki minat yang semakin besar terhadap rumah ramah lingkungan yang didorong akan konsep sustainable serta potensi penghematan jangka panjang dari konsep ramah lingkungan tersebut. Dominasi milenial pada hunian ramah lingkungan ini terlihat dari penjualan properti hunian dan pengajuan KPR hunian ramah lingkungan yang meningkat dalam dua tahun terakhir. 

Hunian ramah lingkungan umumnya memiliki ventilasi udara yang baik, pencahayaan yang alami, pengelolaan air bersih dan konsep open space. Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong milenial dalam memilih hunian ramah lingkungan : 

  • Kesadaran Lingkungan yang Tinggi: Milenial tumbuh di era dimana isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi sorotan utama. Mereka memahami dampak konsumsi berlebihan dan berusaha mencari solusi yang lebih berkelanjutan dalam segala aspek kehidupan, termasuk tempat tinggal.
  • Efisiensi Biaya Jangka Panjang: Meskipun biaya awal pembangunan atau pembelian rumah ramah lingkungan terkadang lebih tinggi, milenial cerdas melihat investasi ini sebagai penghematan jangka panjang. Penggunaan energi yang efisien, pengolahan limbah mandiri, dan material yang tahan lama dapat mengurangi tagihan listrik, air, dan biaya perawatan di masa mendatang.
  • Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan: Rumah ramah lingkungan seringkali dirancang untuk memaksimalkan sirkulasi udara alami, pencahayaan alami, dan menggunakan material non-toksik. Hal ini menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat bagi penghuninya, sejalan dengan gaya hidup milenial yang peduli kesehatan.
  • Nilai Investasi yang Meningkat: Seiring dengan meningkatnya permintaan, nilai properti rumah ramah lingkungan cenderung stabil atau bahkan meningkat. Bagi milenial yang mencari investasi properti yang menguntungkan, rumah berkonsep hijau menjadi pilihan yang menarik.
  • Tanggung Jawab Sosial : Memiliki rumah ramah lingkungan juga dapat menjadi bentuk ekspresi tanggung jawab sosial dan nilai-nilai pribadi. Hal ini sejalan dengan keinginan milenial untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Saat ini, pengembang properti merespon tren eco-living yang didominasi oleh generasi milenial ini dengan menyediakan berbagai opsi paket dalam pembelian hunian, seperti integrasi dengan green technology, sistem pengelolaan air dan sampah, penggunaan panel surya dan green space yang luas di lingkungan perumahannya. Tren properti ramah lingkungan ini bukan hanya menjadi strategi pemasaran properti, melainkan komitmen pengembang dalam mencapai pembangunan keberlanjutan.

 

Penulis : Miranti Paramita

Sumber:

https://hijau.bisnis.com/

https://www.tribunnews.com/

https://www.detik.com/

https://www.grahamedia.id/

Share:
Back to Blogs