"Buy Now Pay Later" Dongkrak Penjualan Apartemen Semester I | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
"Buy Now Pay Later" Dongkrak Penjualan Apartemen Semester I
Date: Friday, 6 August 2021

JAKARTA - Kemudahan pembayaran yang ditawarkan sejumlah pengembang, mampu mengatrol tingkat penjualan apartemen di Jakarta selama Semester I-2021.

Kemudahan tersebut antara lain, beli sekarang bayar kemudian atau buy now pay later, uang muka atau down payment (DP) 0 persen, diskon uang muka, dan tambahan perabot serta penawaran menarik lainnya.

Menurut Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, sejumlah kemudahan tersebut mendorong pertumbuhan penjualan sebesar 0,4 persen menjadi 95,7 persen secara tahunan dibanding periode yang sama tahun 2020.

"Penjualan apartemen di Jakarta terbilang cukup positif, rata-rata penjualannya mencapai 95,7 persen atau naik 0,4 persen dibanding periode sebelumnya," kata Syarifah dalam diskusi virtual Knight Frank, Kamis (05/08/2021).

Adapun total pasok apartemen secara kumulatif mencapai 223.635 unit. Jumlah pasokan yang ada tersebut berlokasi di kawasan Central Business District (CBD) dan Non-CBD.

Kendati tingkat penjualan tumbuh positif, namun tidak lantas membuat harga apartemen naik.

Syarifah menjelaskan, untuk rata-rata harga apartemen berkisar Rp 34 juta per meter persegi. Angka ini melemah 4,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pelemahan harga apartemen tertinggi terdapat pada unit di sekitar CBD yaitu dengan penurunan sekitar 8,6 persen secara tahunan.

"Jadi selain tingkat penjualan yang relatif stagnan, penjualan apartemen di periode ini juga cenderung melemah," tuturnya.

Lebih lanjut, Syarifah menerangkan bahwa serapan apartemen terbesar saat ini datang dari segmen menengah (middle) sebesar 41,3 persen, diikuti dengan segmen menengah ke bawah  sebesar 23,6 persen.

"Nah untuk total unit yang terserap pasar oleh kedua segmen tersebut yaitu mencapai 139.140 unit pada Semester I-2021," katanya.

Penulis: Ardiansyah Fadli

Sumber: 

www.kompas.com

Share:
Back to Blogs