Backlog Hunian, Apakah Program Satu Juta Apartemen Menjadi Solusi? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Backlog Hunian, Apakah Program Satu Juta Apartemen Menjadi Solusi?
Friday, 3 January 2025

Backlog perumahan di Indonesia merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian khusus. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) BPS 2024, angka backlog perumahan menurun dari 10,51 juta unit pada 2022 menjadi 9,9 juta unit pada 2023. Meskipun ada penurunan, angka tersebut tetap menunjukkan kebutuhan perumahan yang sangat besar.

Untuk mengatasi masalah ini, Presiden Prabowo Subianto mencanangkan program pembangunan satu juta apartemen per tahun sebagai bagian dari program tiga juta rumah. Program ini bertujuan mempercepat penyediaan hunian terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

Program ini juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan hunian generasi muda, terutama milenial dan Gen Z, yang menghadapi tantangan besar dalam membeli rumah akibat keterbatasan lahan dan tingginya harga properti di perkotaan. Dengan pendekatan pembangunan vertikal, apartemen dianggap sebagai solusi ideal di tengah urbanisasi yang pesat.

Namun, keberhasilan program ini bergantung pada berbagai faktor, seperti ketersediaan lahan, pendanaan, kualitas hunian, dan dukungan infrastruktur. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan lahan di wilayah perkotaan yang terbatas dan mahal. Pemerintah perlu mencari solusi inovatif untuk mengoptimalkan ruang yang ada. Selain itu, pendanaan menjadi aspek krusial, mengingat pembangunan satu juta apartemen membutuhkan investasi besar.

Kualitas apartemen yang dibangun juga menjadi perhatian penting. Pemerintah harus memastikan bahwa apartemen yang direncanakan layak huni, memiliki fasilitas dasar yang memadai, serta didukung infrastruktur seperti transportasi umum, fasilitas pendidikan dan kesehatan, hingga area komersial. Hal ini penting agar apartemen menjadi tempat tinggal yang nyaman dan strategis.

Program ini berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan. Selain mengurangi backlog perumahan, program ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama mereka yang tinggal di lingkungan yang kurang layak. Dari sisi ekonomi, pembangunan apartemen dalam skala besar akan mendorong pertumbuhan sektor konstruksi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing sektor properti nasional.

Dengan perencanaan matang dan kolaborasi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat, program satu juta apartemen dapat menjadi solusi strategis untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia. Namun, diperlukan komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari implementasi program ini.

 

Penulis : Alivia Putri Winata

Sumber :

https://perkim.id/

https://www.detik.com/

https://www.tempo.co/

https://www.medcom.id/

Share:
Back to Blogs