Apartemen atau Hunian Vertikal, Masih Jadi Pilihan Konsumen di Perkotaan setelah Pandemi? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Apartemen atau Hunian Vertikal, Masih Jadi Pilihan Konsumen di Perkotaan setelah Pandemi?
Friday, 3 March 2023

Meredanya pandemi, yang ditandai dengan pencabutan PPKM di akhir tahun lalu memberi optimisme untuk pemulihan pada berbagai sektor ekonomi, termasuk pada sektor properti. Salah satu subsektor properti yang juga terdampak pandemi adalah sektor residential. Meski sektor ini digadang memiliki fundamental konsumen yang kuat dari generasi millenial, angka backlog yang masih cukup tinggi dan membuka peluang pertumbuhan residential, dan asumsi hunian yang merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu. Namun, pertumbuhan performa residential masih tergolong cukup challenging.

Rumah tapak, menjadi salah satu yang meski terdampak namun tetap dapat bertahan dan terus tumbuh positif di tengah pandemi. Bahkan menjadi salah satu subsektor yang dikategorikan sebagai potential winner di tengah pandemi bersama dengan sektor industri/pergudangan.

Lalu bagaimana dengan hunian vertikal, atau apartemen? Di tengah pandemi, penjualan apartemen cukup tertekan, kondisi ini memang telah terjadi sebelum pandemi. Pandemi memberikan tekanan yang lebih dalam bagi performa subsektor apartemen.

Misalnya saja, jika ditelaah berdasarkan jumlah total permintaan tahunan. Sebelum pandemi, pada tahun 2019 permintaan tahunan apartemen mencapai 15.000 unit, dan total permintaan ini umum tercapai pada periode sebelumnya. Namun, di tahun 2020 dan 2021 permintaan tahunan hanya mencapai 5.000 unit.

Memang pelemahan daya beli konsumen dan wait and see para investor yang menahan transaksinya menjadikan performa subsektor apartemen di masa pandemi menjadi melemah. Terlebih preferensi masyarakat menetap di ruang yang lebih luas dan menyatu dengan alam menjadi pilihan di masa pandemi.

Namun, meredanya pandemi diharapkan dapat memperbaiki performa subsektor apartemen, meskipun pada faktanya perbaikan tidak secara otomatis terlihat sejalan dengan meredanya pandemi dan pencabutan PPKM. Pemulihan permintaan tahunan sepertinya membutuhkan waktu lebih panjang dan transmisi positif dari sektor penggerak ekonomi perlu lebih intensif. Namun demikian, publikasi Knight Frank Regional Asia Pasifik, menyebutkan bahwa pasar properti Jakarta diprediksi masih cukup kuat hingga saat ini, meski tahun ini dibayangi potensi resensi global.

Hal tersebut diantaranya karena fundamental pasar properti Indonesia yang 75% berasal dari konsumen lokal. Dan ketahanan subsektor properti residential di tengah pandemi yang terbilang cukup tangguh. Pada tataran lokal, pasar apartemen Jakarta pada akhir tahun lalu menunjukan pemulihan meski masih terlihat sebagai perbaikan yang tipis. Pengembang dan perbankan perlu membuka kemudahan sistem pembayaran untuk menangkap pasar milenial, sebagai segmen pasar apartemen terbesar saat ini.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

https://kfmap.asia/research/jakarta-condominium-market-overview-h1-2022/2179

 

Artikel Terkait:

Perilaku Konsumsi Generasi Milenial di Tahun 2023

Naik Turun Penjualan Apartemen di Tengah Fluktuasi Inflasi Suku Bunga

Tren Penyaluran KPR di Tengah Fluktuasi Ekonomi

Share:
Back to Blogs