Saat ini banyak sekali jenis investasi yang ada. Mulai dari investasi emas, reksadana, saham hingga investasi properti. Banyak pelaku bisnis yang memilih untuk investasi di bidang properti karena properti dinilai sebagai instrumen investasi yang paling fleksibel, menguntungkan dan minim risiko.
Untuk dapat mengelolanya secara optimal, para pelaku bisnis properti dituntut untuk menguasai dan memiliki strategi sendiri. Properti merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan ketepatan dalam menentukan lokasi, waktu dan pembiayaan yang tepat. Dengan mengandalkan dana yang besar saja tidak cukup sebagai bekal berinvestasi di bidang properti.
Apa saja keuntungan investasi di bidang properti?
Seperti yang kita ketahui jika harga tanah tiap tahunnya selalu meningkat, inilah yang menjadi keuntungan jika memilih untuk investasi properti. Harga tanah atau harga properti makin tahun makin naik atau meningkat. Nilai properti ketika dijual masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga pembelian pertama.
Ada dua jenis investasi yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka Panjang biasanya dipilih untuk dijadikan aset di masa depa. Investasi properti termasuk sebagai salah satu investasi jangka panjang, karena perkembangan tiap tahunnya selalu meningkat dengan baik.
Ketika ingin menjual properti lagi bisa sangat menguntungkan karena memiliki capital gain yang besar. Karena jika ingin menjualnya nanti akan memiliki kenaikan harga yang cukup tinggi. Hal ini belum termasuk faktor lainnya mungkin lokasi rumah yang strategis atau faktor lainnya. Sehingga mendapatkan capital gain yang besar.
Investasi saham, reksadana dan obligasi adalah investasi yang tidak bisa dilihat dan tidak ada wujudnya. Namun, jika memilih investasi properti maka dapat melihat wujud dari properti tersebut. Hal ini merupakan keuntungan dari memilih investasi properti karena bisa dilihat secara pasti.
Keuntungan lainnya dari investasi properti adalah bisa dijadikan tabungan di masa depan. Karena jika memiliki sebuah properti maka bisa menjual di masa depan. Dengan harga jual yang lebih tinggi dari harga beli maka hasil keuntungan ini dijadikan tabungan dan bisa dijadikan warisan untuk anak cucu.
Jika tidak ingin dijual dahulu dan memiliki properti yang tidak berpenghuni maka dapat dijadikan properti sewaan saja. Jika menyewakan properti maka mendapatkan dua keuntungan yaitu investasi jangka Panjang karena nantinya dapat dijual dengan harga yang lebih dingin dan juga dapat menjalankan investasi jangka pendek dengan dapatnya pendapatan setiap bulannya atau setiap tahunnya dari penyewa properti.
Jika investasi saham, obligasi, reksadana atau paper asset lainnya sebagai investor tidak dapat mengontrol harganya. Berbeda dengan investasi properti, investorlah yang menentukan harga jual properti dan mengaturnya sendiri. Harga bisa dinaikkan atau diturunkan dalam kondisi tertentu. Investor memiliki kendali penuh terhadap properti yang dimiliki. Misalnya mau menjual properti ini atau membangun atau memperbaiki hingga menyewakan properti yang dimiliki.
Penulis: Gabriela Bunga
Sumber:
www.idxchannel.com
www.rumah.com
www.trusvation.com