About Crazy Rich.. | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
About Crazy Rich..
Friday, 5 March 2021

Istilah crazy rich banyak digunakan setelah film Crazy Rich Asians diluncurkan pada 2018 lalu, crazy rich atau HNWI High-Net-Worth-Individual adalah individu dengan aset di atas angka tertentu. Istilah tersebut sering digunakan oleh industri jasa keuangan dan investasi. Dikutip dari The Wealth Report Knight Frank, High-net-worth-individual dikategorikan sebagai individu yang memiliki kekayaan bersih lebih dari US$ 1 juta termasuk asset tempat tinggal utama mereka.

Selanjutnya ada kategori diatas HNWI, yaitu UHNWI atau Ultra-High-Net-Worth-Individual, adalah individu dengan kekayaaan US$30 juta ke atas atau setara dengan Rp 427 milyar lebih termasuk aset tempat tinggal utama mereka.

Masih menurut sumber yang sama, yaitu The Wealth Report Knight Frank yang baru saja dirilis pada tanggal 2 Maret 2021 kemarin, populasi individu dengan kekayaan sangat tinggi (UHNWI) di Asia-Pasifik diperkirakan akan tumbuh 33% dalam lima tahun ke depan hingga 2025, lebih cepat dari rata-rata global 27%. Perkiraan kenaikan UHNWI menjadi 169.567 di Asia-Pasifik sebagian besar akan dipimpin oleh Indonesia (67%) dan India (63%), dengan Selandia Baru (52%) dan Cina Daratan (46%) mengikuti di belakang.

Pada tahun 2025, Asia-Pasifik akan menampung hampir seperempat dari semua UHNWI, yang 17% lebih banyak dari yang dimiliki kawasan ini satu dekade lalu.

Masih menurut sumber yang sama, Tas Hermès, untuk tahun kedua berturut-turut, menduduki puncak Indeks Investasi Mewah Knight Frank (KFLII) dengan harga naik 17% pada tahun 2020. Untuk kolektor tas mewah sendiri pun paling banyak berbasis di Asia.

Lebih detil, Attitudes Survey Knight Frank terhadap lebih dari 600 bankir swasta, penasihat kekayaan dan perantara mengungkap bahwa, orang kaya di Asia-Pasifik telah meningkatkan pengeluaran mereka untuk investasi pada hobi, diantaranya Seni, diikuti oleh mobil dan jam tangan klasik.

Victoria Garrett, Head of Residential, Knight Frank Asia Pacific mengatakan bahwa, “Sementara ini pandemi telah memperlambat momentum ekonomi dunia, namun pertumbuhan Asia-Pasifik sebagai tuan rumah pusat kekayaan dunia terus menguat. Hal ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa wilayah Asia Pasifik secara keseluruhan mampu merespons secara dini dan beradaptasi dengan baik terhadap tren dan peluang baru yang muncul. Sekarang dengan vaksin yang disebarkan di seluruh dunia, UHNWI di Asia-Pasifik jauh lebih optimis dalam pemulihan ekonomi yang terrefleksi dari perkiraan pertumbuhan UHNWI lima tahun ke depan”.

Untuk Indonesia, Victoria menambahkan bahwa program vaksinasi (yang dimulai Januari lalu) akan membantu pemulihan ekonomi Indonesia karena. "sentimen di lapangan membaik dan akan membuka jalan pertumbuhan".

Penulis : Miranti Paramita

Sumber :

Press Release The Wealth Report (Asia Pacific) 2021

The Wealth Report  2021

Share:
Back to Blogs