Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur berdampak langsung terhadap harga tanah di kawasan tersebut dan sekitarnya sejak pengumuman perpindahan Ibu Kota pada tahun 2019.
Pada tahun 2019, harga tanah di kecamatan Sepaku, kabupaten Penajaman Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur Rp 75-100 juta per hektar. Harga ini kemudian mengalami peningkatan mencapai Rp 300 juta per hektar, sedangkan untuk lokasi yang lebih strategis dan dekat dengan jalan besar dapat mencapai hingga Rp 2,5 miliar per hektar setelah pengumuman perpindahan ibu kota. Kenaikan harga tanah juga terjadi di Kalimantan Tengah, di mana sebelum pengumuman, harga 1 kavling tanah untuk ukuran 20 x 30 meter berkisar Rp 10- 25 juta melonjak hingga Rp 40-100 juta per kavling.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kenaikkan harga tanah di kawasan Nusantara, seperti adanya pembangunan infrastruktur seperti perkantoran, bandara, pelabuhan, stasiun, jalan tol, dan fasilitas lainya untuk menunjang wilayah Nusantara oleh pemerintah.
Pemerintah menghimbau agar masyarakat lokal tidak menjual tanah terlebih dahulu sebab potensi usaha pengembangan di Kalimantan masih terbuka untuk permintaan baru, sehingga peningkatan harga di kawasan Nusantara dan sekitarnya belum berakhir. Hal ini pun diatur di dalam Peraturan Bupati PPU Nomor 22/ 2019 tentang Pengawasan dan Pengendalian Transaksi Jual Beli dan Peralihan Hak Atas Tanah di Lokasi IKN di mana proses jual beli tanah harus seizin Bupati PPU.
Kenaikan harga tanah di kawasan Nusantara dan sekitarnya adalah masalah yang cukup kompleks. Dalam menyikapinya dibutuhkan pemahaman kepada masyarakat dan strategi yang tepat dari pemerintah untuk mengontrol harga tanah sehingga tetap dapat terjangkau bagi masyarakat, termasuk masyarakat lokal di daerah sekitar Nusantara.
Penulis : Defta Ina Mustika
Sumber:
www.cnbcindonesia.com
www.bisnis.com
www.detik.com
www.kompas.com
www.sindonews.com
Artikel Terkait:
Kebutuhan Hunian Tinggi, Investasi IKN Jadi Kesempatan Emas Bagi Pengembang Properti
Logo Baru IKN Telah Ditetapkan, Bagaimana Kemajuan IKN Saat Ini?
