Awal minggu ini, Knight Frank Asia Pasifik merilis hasil riset bertajuk ‘Asia Pacific Outlook Report 2022’, publikasi ini diterbitkan berdasarkan survey dari pelaku riset di beberapa negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Dalam publikasi tersebut dinyatakan bahwa tren pertumbuhan properti di Asia Pasifik akan Rebound pada tahun 2022, dalam arti meskipun anda ancaman varian baru terkait berlanjutnya pandemi, namun pelaku pasar menyatakan tetap optimis melihat peluang kedepan. Selain itu juga diprediksi bahwa  pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya sempat terhambat di 2021 diperkirakan akan kembali tumbuh diatas tren rata-rata tahun depan.

Beberapa indikasi optimisme dinyatakan dalam publikasi tersebut, diantaranya sebagai berikut;

1. Kenaikan transaksi di sektor komersial diperkirakan akan mencapai 20%,

2. Kenaikan harga pada sektor residensial sebesar 3-6%,

3. Harga sewa di sektor logistik diperkirakan akan tumbuh rata-rata hingga 2-3%,

Lalu bagaimana dengan perkiraan kondisi properti Jakarta 2020 yang disebutkan dalam publikasi tersebut?...

Berikut ulasan singkatnya;

1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan membaik pada kisaran GDP 5-6%,

2. Indonesia menjadi destinasi investasi/FDI delapan besar di Asia Pasifik, berada di atas Vietnam dan Jepang,

3. Kebijakan pemerintah akan mengintervensi dalam kisaran netral untuk perbaikan kondisi sebagai dampak pandemi,

4. Pasar perkantoran Jakarta masih berada pada kondisi tenant market,

5. Rerata harga sewa ruang logistik diperkirakan akan meningkat,

Untuk menelusuri detail bahasan per sektor, baik untuk Jakarta dan kota lain di Asia Pasifik, Anda dapat mengunduh publikasi melalui link berikut ini:

https://kfmap.asia/research/asia-pacific-outlook-report-2022-optimism-and-opportunities-ahead/1676

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

www.knightfrank.kr