Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) saat ini sedang berupaya mewujudkan kemudahan pembiayaan untuk pekerja mandiri informal, seperti ojek online, supir taksi, pekerja kontrak, hingga usaha mikro kecil menengah (UMKM). BP Tapera akan berkolaborasi dengan salah satu perbankan di Indonesia yang dikenal melalui pelayanan hipoteknya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Komisaris BP Tapera Adi Setianto yang dikutip dari situs Rumah.com dimana upaya perluasan akses pembiayaan properti bagi pekerja mandiri dan informal terus dilakukan.
Wiraswasta, khususnya masyarakat dari segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dapat merencanakan pembiayaan rumah dengan skema Likuiditas Pembiayaan Rumah (FLPP) KPR bersubsidi melalui Tapera di bawah rencana tabungan. Parameter penilaian dan bobot untuk segmen pekerja informal akan disesuaikan dengan profil dari pekerja tersebut untuk menilai kelayakan nasabah dalam menerima pembiayaan perumahan. Selain itu, BP Tapera juga akan menyiapkan dukungan teknologi informasi untuk mempercepat pendaftaran simpanan di token tabungan yang digunakan.
Program ini pun juga mendapat dukungan yang baik dari pemerintah. Haryo Bekti Martoyeodo, Direktur Eksekutif Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengatakan dalam PP No 25 Tahun 2020 yang mengatur bahwa wiraswastawan dapat memperoleh manfaat dari Tapera dan FLPP. BP Tapera terus meningkatkan sosialisasi kepada para pengusaha, terutama koordinasi sinergi dengan pemangku kepentingan lainnya agar konsep ini dipahami. Sebagai target awal, BP Tapera membidik hingga 50.000 wiraswasta untuk mengikuti program tabungan rumah Tapera pada tahun 2023.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
www.rumah.com
https://kfmap.asia/blog/menilik-kondisi-kredit-kepemilikan-rumah-bagi-mbr/1908
Artikel Terkait:
