Kawasan Central Business District (CBD) menjadi salah satu tolak ukur bagi keberadaan gedung perkantoran di Jakarta, area CBD yang meliputi koridor Thamrin-Sudirman, Rasuna Said-Kuningan, Gatot Subroto menjadi area premium untuk keberadaan gedung perkantoran.

Sebaran perkantoran di Jakarta tidak hanya terletak di area CBD namun juga menyebar di berbagai area lain, sebut saja area TB Simatupang, MT Haryono, Slipi, dan sebagainya.

Kawasan Slipi yang melintas mulai dari area bunderan Slipi sampai arah menuju Daan Mogot menjadi wilayah konsentrasi gedung perkantoran di Barat Jakarta.

Bagaimana pertumbuhan performa ruang perkantoran di area tersebut?

Kawasan Slipi digadang sebagai kawasan perkantoran yang prospektif, bahkan menjadi kutub pertumbuhan perkantoran baru, selain CBD Jakarta. Hal ini karena lokasinya relatif dekat dengan CBD, terhubung dengan tol untuk pergerakan ke hinterland Jakarta, tidak termasuk jalur ganjil genap, harga lahan relatif masih rendah, dengan stok ruang kantor yang tidak sebanyak di CBD sehingga performa harga cukup tangguh.

Performa perkantoran di kawasan Slipi juga memberikan implikasi terhadap tumbuhnya co-living di kawasan ini, selain juga pilihan rukan yang memberikan opsi alternatif pada occupier untuk memiliki ruang kantor.

Kawasan Slipi juga menjadi perpanjangan dari kawasan perkantoran di BSD yang pernah didapuk sebagai salah satu Sillicon Valley di Indonesia, mengingat kehadiran perusahaan raksasa teknologi. Sehingga sektor penyerap ruang kantor di kawasan ini umumnya berasal dari sektor edukasi, Information Technology (IT), financial technology (fintech), dan lain sebagainya.

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

www.izin.co.id

www.properti.kompas.com

www.tribunnews.com

www.cnnindonesia.com