Beberapa waktu lalu, Knight Frank Global merilis publikasi bertajuk ‘Retail Renaissance 2025’ yang berisikan 6 ikhtisar yang dapat dipetik dari dinamika pasar ritel saat ini, yaitu :

1. Kenali penggerak struktural dari bisnis ritel Anda
2. Akhiri puas diri di tengah kurangnya investasi
3. Memahami, mengelola dan menghindari aset yang usang dan oversupply
4. Occupiers dapat menentukan aturan main
5. Lebih besar kemungkinan lebih baik, Konsep yang relevan adalah terbaik
6. Cek income

Jika kita ambil salah satu ikhtisar, misal ikhtisar pertama, yaitu kenali penggerak struktural dari bisnis ritel. Saat ini di Indonesia, konsumen utama atau penggerak adalah gen millenial dan gen z.

Menelaah lebih lanjut terkait beberapa inovasi yang perlu dilakukan terkait konsep dan ruang ritel yang tren saat ini dan diminati gen z dan millenial, diantaranya sebagai berikut ;

1. Transformasi Ruang Ritel untuk Experience (seperti untuk dining, lifestyle, hiburan)
   Misalnya saja ruang lifestyle untuk olahraga, seperti Paddle, Picckelball, Bowling, Yoga-Pilates yang saat ini terus berkembang.
   
   
2. Social Commerce dengan Live Shopping,
   Penjualan online saat ini tidak hanya berkembang dengan etalase online, tetapi juga dengan penjaga toko online yang dapat berinteraksi fisik melalui media digital melalui live shopping, selain itu pembeli dapat memberikan testimoni secara langsung terhadap pengalamannya berbelanja, termasuk mengenai kualitas barang.
   
   
3. Dorongan demand konsumen gen z dan milenial pada produk yang berbasis sustainability (seperti : preloved, organik, plant-based, kemasan daur ulang, ataupun refill station), 
   Kesadaran genz dan millennial terkait keberlangsungan lingkungan hidup perlu diapresiasi, terutama terkait preferensi mereka untuk memilih produk yang berbasis eco-awareness, bahkan mereka bersedia untuk membayar lebih untuk mendapatkan produk yang bukan lagi recycling tapi upcycling. 
   
   
4. E-grocery paling cepat tumbuh di Asia, 
   Tren ini tumbuh diantaranya karena kehidupan kota dengan intensitas/aktivitas yang tinggi, dan kemacetan lalu lintas. Sehingga belanja untuk kebutuhan sehari-hari menjadi lebih praktis dengan transaksi online. Di Indonesia, Jabodetabek menjadi pusat egrocery terbesar selain Bandung dan Surabaya, tentu saja didukung dengan layanan dari berbagai ecommerce yang terkemuka saat ini.

Terkait salah satu tren yang disebutkan di atas, sustainable fashion merupakan salah satu yang tumbuh, tidak hanya di kota-kota besar di dunia, tetapi juga di Indonesia. Produk lokal, atau local fashion yang tumbuh dan beredar di Jakarta dan kota-kota besar lainnya seperti sejauh mata memandang, sukkhacitta, pable indonesia, kreskros menjadi barisan merk yang mendukung sustainable fashion saat ini.

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber : https://www.knightfrank.co.uk/research/reports/retail-renaissance-2025