Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah Kawasan industri terbanyak, atau lebih dari 25 kawasan industri ada di wilayah ini yang tersebar di Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang dan termasuk Kabupaten Subang. Pembangunan kawasan industri Subang dengan luas lebih dari 11.000 ha dikembangkan oleh tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ketiga BUMN tersebut yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
Kabupaten Subang sendiri akan menjadi wilayah yang strategis dengan keberadaan Pelabuhan Patimban, akses tol Cipali serta keberadaan Bandara Kertajati yang akan menjadi daya tarik para investor mengembangkan Kawasan industri di wilayah tersebut. Pertumbuhan Subang juga akan turut didongkrak dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Kehadirannya diyakini akan menghidupkan kawasan tersebut, termaksud menghidupkan wilayah berada di antara kawasan industri Subang dengan aglomerasi industri di Karawang sebagai magnetnya. Seperti diketahui, bahwa Karawang saat ini merupakan kota industri terbesar di Indonesia dengan 13 juta hektar lahan yang diperuntukan sebagai lahan industri.
Keunggulan Subang, selain ketersediaan lahan, infrastruktur dan kedekatannya dengan aglomerasi industri Karawang, tentu saja didukung dengan kebijakan dan kondisi sosial masyarakat yang kondusif menjadi daya tarik pengembangan kawasan industri di wilayah ini, terutama untuk mendukung sektor yang mendominasi di Karawang saat ini seperti otomotif, fmcg dan logistik.
Saat ini menurut london-post.co.uk Indonesia termasuk dalam 10 negara terbaik untuk berinvestasi, dengan pasar yang besar (40% pasar di Asia) dan kekayaan sumberdaya alam. Ke depannya, kawasan industri di Subang akan difokuskan sebagai pengembangan industri teknologi tinggi, industri padat karya dan industri dengan konsumsi air rendah (ramah lingkungan).
Subang menjadi salah satu kawasan industri yang dimiliki Indonesia untuk menangkap peluang dalam menarik investasi dari proses relokasi industri global. Dukungan Pemerintah sangat diperlukan berupa blueprint untuk memberikan arahan akselerasi pengembangan kawasan menuju pemulihan ekonomi dan menangkap potensi relokasi industry global ke Indonesia, hal ini sangat penting sebagai bagian dari upaya meningkatkan resiliensi ekonomi nasional.
Penulis : Miranti Paramita
Sumber :
https://republika.co.id/berita/
https://industri.kontan.co.id/
