Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah harga rata – rata yang dihasilkan dari transaksi jual beli yang terjadi di satu wilayah. Nilai NJOP ditentukan melalui perbandingan antara harga dengan objek lain yang sejenis, nilai perolehan baru ataupun NJOP pengganti.

Apabila ingin melakukan transaksi jual dan beli properti, NJOP menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk dipahami, karena apabila pemilik dan calon pembeli mengetahui nilai jual objek pajak, maka mereka dapat mengetahui seberapa besar dana serta pajak yang akan ditanggung pada saat transaksi jual beli properti tersebut berlangsung.

NJOP telah diatur dan ditetapkan oleh negara sebagai dasar dari pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Jika harga pasar tanah pada suatu kawasan mengalami kenaikan yang disebabkan lokasi tanah tersebut menjadi strategis serta didukung dengan aksesibilitas jalan dan moda transportasi umum yang baik, maka NJOP akan meningkat.

Namun, kebijakan peningkatan NJOP akan mempengaruhi berbagai pihak terutama pemilik dan calon pembeli properti. Oleh karena itu, berikut merupakan dampak kenaikan NJOP bagi pemilik dan calon pembeli properti.

Dampak bagi pemilik :

1. Kenaikan NJOP berpotensi menyebabkan peningkatan pajak properti yang harus dibayar oleh pemilik property. Hal ini dapat menjadi beban tambahan bagi pemilik properti sebagai investasi atau tempat tinggal.
2. Kenaikan NJOP dapat berdampak pada nilai properti secara keseluruhan. Karena apabila NJOP naik secara signifikan dapat mempengaruhi harga jual properti di pasar sekunder. Sehingga pemilik properti perlu memperhitungkan dampak yang terjadi terhadap nilai investasinya.
3. Peningkatan pajak properti mengharuskan pemilik properti untuk dapat menyesuaikan anggaran yang mereka miliki. Sebab pemilik properti harus memperhitungkan biaya tambahan yang akan muncul akibat dari kenaikan NJOP.

Dampak bagi calon pembeli :

1. Kenaikan NJOP dapat berdampak langsung pada harga properti yang ditawarkan oleh pasar. Calon pembeli dapat membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk memperoleh properti yang diinginkannya. Hal ini mengingat kenaikan biaya pajak properti yang harus ditanggung oleh penjual.
2. Calon pembeli juga perlu menyesuaikan rencana keuangan mereka karena kenaikan harga properti dapat mempengaruhi besaran uang muka yang harus disiapkan atau bahkan mempengaruhi kemampuan calon pembeli untuk mendapatkan pinjaman di bank.
3. Selain itu, calon pembeli perlu mempertimbangkan properti di daerah atau kota lain yang tidak terkena dampak dari kenaikan NJOP.

Dari hal – hal tersebut dapat diketahui pentingnya bagi semua pihak yang terkait dalam proses transaksi properti untuk memahami dampak dari kenaikan NJOP agar dapat mengambil langkah – langkah yang sesuai dan tidak merugikan berbagai pihak.

Nama Penulis : Alivia Putri Winata

Sumber :

www.online-pajak.com

www.liputan6.com

www.news.republika.co.id

www.katadata.co.id