Sebagai salah satu negara dengan ancaman bencana tertinggi di dunia, upaya mitigasi sangat diperlukan untuk mencegah kerugian pasca bencana. Laporan World Risk Report menunjukkan Indonesia menjadi salah satu negara yang berada di peringkat atas sebagai negara dengan risiko bencana alam tertinggi di dunia. Pada tahun 2024, Indonesia menempati peringkat dua, sementara tahun 2025 berada di peringkat ketiga, setelah Filipina dan India.

Dalam lima tahun terakhir, kejadian bencana alam mengalami tren yang fluktuatif. Di Indonesia, banjir, tanah longsor, dan puting beliung menjadi bencana alam yang sering terjadi. 

Di tahun 2023, BNPB mencatat terdapat 5400 kejadian bencana alam. Sementara itu, hingga Juni 2025, terdapat 1685 kejadian bencana alam di Indonesia. Angka yang tidak menentu ini sepatutnya diwaspadai dalam berbagai usaha peningkatan kapasitas untuk menghindari kerusakan parah.

Menghadapi ketidakpastian tersebut, mitigasi dalam bentuk pendanaan perlu dilakukan, salah satunya dalam bentuk asuransi properti. Hal ini didasari pada dampak bencana yang merusak bangunan dan buntut masalah finansial di akhir hari.

Asuransi properti dapat melindungi spesifik pada suatu ancaman bencana atau seluruh ancaman (all risk) sesuai dengan premi yang dibayarkan.

Asuransi properti, khususnya pada rumah, dapat bermanfaat dalam: 

• Jika rumah Anda terkena banjir atau kebakaran, dan risiko tersebut termasuk dalam polis asuransi Anda, Anda dapat memperoleh ganti rugi finansial. Besaran ganti rugi tentu akan disesuaikan dengan nilai polis Anda.
• Sesuai dengan perjanjian atau polis yang berlaku, pemilik rumah juga mendapat jaminan untuk isi rumah jika terjadi risiko pencurian.
• Jika memang tercantum dalam polis asuransi, Anda juga dapat menerima biaya pembersihan puing bangunan setelah bencana.
• Selain itu, asuransi ini menawarkan penggantian biaya tempat tinggal jika rumah tidak dapat dihuni, tentu saja jika ada perjanjian antara perusahaan asuransi dan pelanggan.

Namun, OJK membatasi tanggungan asuransi, khususnya pada asuransi all risk,  pada kejadian seperti:

• Perang, terorisme, nuklir dan radioaktif
• Keterlambatan, kehilangan pangsa pasar atau gangguan usaha
• Kesengajaan, ketidakjujuran karyawan
• Kerusakan Mekanik dan boiler
• Aus, korosi, sifat barang itu sendiri
• Polusi atau kontaminasi

Sebelum membeli asuransi properti, terdapat hal yang harus diperhatikan, yakni pastikan Anda memahami lingkup perlindungan yang diberikan, termasuk batas klaim dan ketentuan yang dapat dikurangkan. Kedua, pilih perusahaan asuransi yang terpercaya dengan reputasi baik dan menawarkan layanan klaim yang mudah. 

Selain itu, pertimbangkan biaya asuransi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat risiko di lokasi rumah Anda. Untuk memudahkan proses klaim jika terjadi kerusakan, pastikan untuk menyimpan bukti pembelian barang berharga. Jika dibutuhkan, Anda perlu melakukan konsultasi dengan pihak terkait untuk memilih produk asuransi properti yang tepat.

Penulis: Dita Aulia Oktaviani

Sumber:

https://kfmap.asia/blog/memahami-pentingnya-asuransi-residensial/1658 

https://kfmap.asia/blog/menilik-pentingnya-asuransi-properti/2232 

https://www.medcom.id/